Petualangan Matematis yang Seru, Eksploratif, dan Menegangkan, berbasis Kearifan lokal….
Amiruddin, S.Pd
Episode 1 : Jejak Bilangan di Bukit Batu
Pagi itu, Marangka Tangdilian duduk di serambi tongkonan keluarganya, memandangi sebuah lontar tua yang diwariskan neneknya, Indo’ Sando. Angin pagi Tana Toraja membawa aroma khas pegunungan, sementara pikiran Marangka dipenuhi rasa penasaran. Lontar itu, yang dihiasi dengan simbol-simbol bilangan dan ukiran kuno, tampaknya menyimpan lebih banyak daripada sekadar cerita leluhur.
“Nak, lontar ini adalah kunci,” kata Indo’ Sando beberapa hari sebelumnya. “Tapi hanya mereka yang mengerti makna angka-angka ini yang bisa membukanya.”
Kalimat itu terus terngiang di kepala Marangka. Ia membuka lontar itu, membaca simbol-simbol bilangan bulat yang terukir. Tepat di tengah lontar, ada kalimat yang membuat bulu kuduknya meremang:
“Temukan keseimbangan bilangan, maka cahaya akan memandumu.”
Marangka tahu ia membutuhkan bantuan. Ia memanggil dua sahabatnya, Dandi dan Randa, untuk membantunya memecahkan teka-teki ini.
****
Ketiganya duduk di bawah pohon nangka besar di belakang tongkonan, memandangi lontar tua itu.
“Bilangan bulat… itu kan angka yang tidak ada desimalnya,” ujar Randa, mengerutkan kening. “Tapi apa maksudnya dengan keseimbangan?”
“Lihat ini,” Dandi menunjuk gambar di sudut lontar. “Ini seperti peta. Ada garis melingkar dan tanda silang di tengahnya. Mungkin ini menunjuk ke Bukit Batu.”
Bukit Batu adalah tempat yang diceritakan oleh orang-orang tua sebagai lokasi penuh misteri. Banyak yang percaya bahwa bukit itu menyimpan rahasia kuno. Tanpa ragu, mereka memutuskan untuk pergi ke sana.
****
Perjalanan ke Bukit Batu memakan waktu hampir satu jam. Jalanan setapak menanjak dikelilingi pepohonan rindang, dengan suara burung dan gemericik sungai kecil yang menemani langkah mereka. Ketiganya akhirnya tiba di depan batu besar yang berdiri megah di tengah bukit. Batu itu penuh dengan ukiran garis-garis bilangan.
“Ini seperti garis bilangan,” kata Marangka sambil menyentuh ukiran itu. Di tengahnya tertulis:
“Pilih bilangan lawan untuk menemukan pintu rahasia.”
“Bilangan lawan? Itu seperti +3 dan -3, kan?” tanya Dandi.
Randa mengangguk. “Iya. Jika dijumlahkan, hasilnya nol. Mungkin ini maksud dari keseimbangan.”
Marangka mencoba menyentuh angka +3 dan -3 di ukiran itu. Seketika, garis bilangan di batu itu menyala, dan sebuah pintu kecil terbuka di dasarnya, mengarah ke lorong gelap di bawah tanah.
“Hebat! Kita berhasil!” seru Dandi.
****
Dengan penuh keberanian, mereka memasuki lorong itu. Dinding-dindingnya dipenuhi simbol bilangan bulat, sementara udara dingin menyelimuti mereka. Di ujung lorong, mereka menemukan ruangan besar dengan meja batu di tengahnya. Di atas meja itu terletak lentera tua yang padam, dikelilingi ukiran-ukiran bilangan.
Namun, sebelum mereka sempat mendekati meja itu, suara langkah berat terdengar dari belakang mereka. Ketiganya berbalik dan melihat seorang pria bertubuh tinggi dengan jubah hitam berdiri di pintu lorong. Wajahnya terlihat keras dan penuh curiga.
“Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya pria itu dengan nada tajam.
Marangka menahan napas, memegang lontar erat-erat. “Kami hanya ingin mempelajari tempat ini.”
Pria itu melangkah lebih dekat, matanya tertuju pada lontar. “Lontar itu adalah milik leluhurku. Serahkan padaku sekarang!”
****
Ketegangan memuncak saat pria itu mendekati mereka. Randa mencoba menghalangi jalannya, tetapi pria itu tampak jauh lebih kuat.
“Lari!” bisik Marangka kepada Dandi dan Randa.
Ketiganya segera berlari keluar dari lorong, berusaha secepat mungkin mencapai pintu batu di luar. Pria itu mengejar mereka dengan langkah cepat. Namun, saat mereka berhasil keluar, suara gemuruh terdengar. Pintu batu itu menutup dengan sendirinya, memerangkap pria itu di dalam.
“Kita berhasil lolos,” kata Dandi dengan napas terengah-engah.
“Tapi ini baru permulaan,” jawab Marangka. Ia membuka lontar, yang kini menunjukkan simbol baru berupa pecahan.
“Apa arti dari simbol ini?” tanya Randa.
Marangka menggeleng. “Kita harus mencari tahu. Tapi aku yakin petualangan ini masih panjang.”
****
Apa arti dari simbol baru di lontar? Dan bagaimana hubungan antara bilangan rasional dan petunjuk berikutnya? Petualangan mereka baru saja dimulai.
Bersambung ke Episode 2: Bilangan Rasional dan Rahasia Lembah…